Dompu Regency In Figures Publication 2023 could be downloaded here
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) BPS Kabupaten Dompu
Pola Utama Distribusi Perdagangan Cabai Merah Tahun 2017 Terputus Satu Rantai
February 15, 2019 | BPS Activities
Jakarta – Pada tahun 2018, BPS melakukan Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditas (Poldis). Survei ini bertujuan untuk mendapatkan pola distribusi perdagangan serta margin perdagangan dan pengangkutan, mulai dari produsen sampai konsumen akhir. Data yang dikumpulkan merupakan data tahun 2017. Komoditas strategis dipilih berdasarkan kriteria komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, komoditas yang memiliki peran besar dalam pembentukan inflasi, serta komoditas yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto. Survei Poldis mencakup 232 kabupaten/kota di 34 provinsi. Hasil Survei Poldis 2018 ini berupa Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis juga dirilis hari ini, (15/2).
Dari rilis tersebut diketahui, pola distribusi perdagangan cabai merah tahun 2017 terputus satu rantai. Pendistribusian cabai merah dari petani ke pedagang grosir tidak lagi melalui pedagang pengepul. Sementara, potensi pola terpanjang distribusi perdagangan beras terjadi di Provinsi Sumatra Selatan, cabai merah di Kalimantan Selatan, daging ayam ras di Sulawesi Barat, daging sapi di Bengkulu, bawang merah di Lampung, telur ayam ras di Bali, gula pasir di Kepulauan Riau, dan minyak goreng di Sulawesi Selatan.
Potensi pola terpendek distribusi perdagangan beras di Provinsi Sulawesi Tenggara, cabai merah di Kalimantan Tengah, bawang merah di Bali, daging sapi di Nusa Tenggara Barat, daging ayam ras dan telur ayam ras di Kalimantan Selatan, gula pasir di Kalimantan Utara, dan minyak goreng di Riau.
Persentase Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) beras secara nasional tahun 2017 sebesar 25,35 persen; cabai merah 47,10 persen; bawang merah 49,06 persen; daging sapi 34,11 persen; daging ayam ras 24,68 persen; telur ayam ras 26,80 persen; gula pasir 32,67 persen; dan minyak goreng 18,70 persen.