Belajar Sensus di Negeri Ginseng

Delegasi BPS dan UNFPA-Indonesia yang berjumlah 16 orang memenuhi undangan berkunjung ke KOSTAT. Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan KOSTAT terhadap BPS dalam mematangkan persiapan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) dan SP berikutnya. Sebagai salah satu kantor statistik terkemuka di dunia, KOSTAT memang memiliki pengalaman dalam melaksanakan SP menggunakan metode kombinasi dan metode registrasi. Metode kombinasi, mengombinasikan antara data registrasi dan pendataan lapangan, merupakan metode yang akan digunakan BPS dalam pelaksanaan SP2020.

Sekretaris Utama BPS, Adi Lumaksono, selaku pemimpin delegasi mengatakan, ”KOSTAT telah mengalami capaian yang luar biasa dalam pengembangan statistik sosial dan ekonomi. Salah satu capaian itu ialah berhasil melaksanakan Sensus Penduduk 2015 berbasis registrasi. Saya senang BPS bisa belajar dari KOSTAT secara lebih luas dan dalam untuk menyiapkan Sensus Penduduk 2020 yang lebih baik.” KOSTAT melakukan persiapan sejak tahun 2007 untuk pelaksanaan SP2015. Dan saat ini KOSTAT sedang bersiap mengimplementasikan metode registrasi secara penuh untuk pelaksanaan SP2020 di Korea Selatan.

Kegiatan ini akan membahas beragam tema penting seputar SP. Tema teknis, seperti metodologi, teknologi informasi, publisitas, integrasi database, pendataan menggunakan multimode hingga tema nonteknis (manajemen serta transformasi anggaran) akan terus dilangsungkan hingga 21 Juni 2019.

#GerakanCintaData
#SP2020