Pada bulan April 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,36 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,31 persen diikuti oleh Kota Bima sebesar 1,09 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,02 persen. Kota yang mengalami deflasi terbesar adalah Kota Manokwari sebesar 0,69 persen, sebaliknya deflasi terkecil terjadi di Kota Sukabumi dan Kota Kendari sebesar 0,03 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,02 persen sedangkan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 1,09 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan April 2015 sebesar 0,05 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 1,69 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,50 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,43 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,31 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,03 persen; dan Kelompok Pendidikan, dan Rekreasi & Olah raga sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 1,94 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (April 2015 – Desember 2014) sebesar 0,23 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (April 2015 – April 2014) sebesar 6,43 persen.