Jumlah angkatan kerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 2.410.979 orang, bertambah sekitar 189.169 orang jika dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2014 yang berjumlah 2.221.810 orang atau bertambah sekitar 75.798 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014.
Jumlah penduduk yang bekerja di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 2.290.853 orang, bertambah sekitar 196.753 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014 yang berjumlah sekitar 2.094.100 orang atau bertambah sekitar 79.432 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Nusa Tenggara Barat pada Februari 2015 mencapai 4,98 persen, kondisi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2014 (5,75 persen) dan TPT Februari 2014 (5,30 persen).
Pada Februari 2015, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Nusa Tenggara Barat adalah Sektor Pertanian yaitu sekitar 44,56 persen, diikuti oleh Sektor Perdagangan sekitar 20,11 persen, Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dan Jasa Perorangan sekitar 14,54 persen, serta Sektor Industri sekitar 9,07 persen.
Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Februari 2015, penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu mencapai 1.422.834 orang (62,11 persen). Sementara dalam setahun terakhir, pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sekitar 7.993 orang (0,91 persen).
Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD kebawah yaitu sekitar 1.306.134 orang (57,02 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 193.617 orang mencakup 36.853 orang (1,61 persen) berpendidikan Diploma dan 156.764 orang (6,84 persen) berpendidikan Universitas.
Pada Februari 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 16,89 persen, disusul oleh TPT Diploma sebesar 15,15 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,98 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, TPT tingkat pendidikan SMK, Diploma dan Universitas mengalami peningkatan, sementara TPT pada tingkat pendidikan SD kebawah, SMP dan SMA mengalami sedikit penurunan.