Untuk mendapatkan data mengenai statistik Kabupaten Dompu silakan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Dompu Jl. Akasia No. 2 Dompu 84211, Telp. & Fax (0373) 21084, Mailbox : bps5205@bps.go.id

Publikasi Kabupaten Dompu Dalam Angka 2023 dapat diunduh melalui link berikut

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) BPS Kabupaten Dompu

Menguak Potensi Pariwisata Indonesia

17 November 2018 | Kegiatan Statistik

Bogor - Salah satu sektor ekonomi yang primadona untuk digenjot potensinya saat ini adalah pariwisata. Pengembangan sektor ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan penguatan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Selain itu, sektor ini memiliki peran strategis yang dapat mendorong peningkatan penerimaan devisa, sehingga pada gilirannya dapat memperbaiki neraca transaksi berjalan. Demikian salah satu poin yang disampaikan Direktur Neraca Produksi BPS, Setianto pada pembukaan "Workshop Pembahasan Finalisasi Hasil Laporan Tabel Input-Output (I-O) Pariwisata" di Hotel Aston Bogor, (17/11).

Saat ini BPS sedang menyusun Updating Tabel I-O Pariwisata tahun 2014 dan telah mendekati tahapan finalisasi laporannya. Kegiatan ini merupakan salah satu Prioritas Nasional (Pronas) yang ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Di hadapan 130 peserta dari BPS pusat, BPS provinsi, serta Kementerian Pariwisata RI, Setianto juga menjelaskan bahwa penyusunan Updating Tabel I-O Pariwisata Indonesia 2014 ini merupakan salah satu kegiatan untuk memotret aktivitas ekonomi, khususnya di bidang pariwisata dalam mendukung perencanaan dan evaluasi kebijakan Pronas di era pemerintahan saat ini. “Oleh karena itu, penyusunan indikator untuk mengukur aktivitas ekonomi khususnya pariwisata juga menjadi tantangan tersendiri bagi BPS tidak hanya di level nasional, namun juga di regional,” ujarnya.

Workshop ini juga menampilkan diskusi panel dengan beberapa narasumber, diantaranya Christina L. Rudatin, Dosen Politeknik Negeri Jakarta yang menjelaskan bahwa selain motivasi leisure, visitor dalam berkunjung ke suatu tempat juga mempunyai motivasi bisnis. “Sehingga ketika destinasi (pengelola wisata - red) mau mengembangkan kedua jenis wisatawan ini, tidak ada destinasi yang mengeluh hotelnya kosong, karena ketika holiday dan week end dia penuh, ketika low season masuk visitor bisnis,” jelas Christina. Sebagai moderator adalah Asisten Deputi Industri dan Regulasi Pariwisata Kementerian Pariwisata RI, Kurleni Ukar.
#GerakanCintaData
#FaktaData

Berita Terkait