Tantangan Quick Wins Statistik Sosial

Bali - Bak seorang komika (panggilan khas komedian stand-up) andal, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Margo Yuwono membuat geerrr... sekitar seratus peserta yang hadir di Ballroom The Trans Resort Bali, (21/11). Di depan para peserta Pelatihan Enumerator Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dan Pertemuan Koordinasi Kepala Seksi Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS provinsi seluruh Indonesia, Margo menceritakan perjalanan hidupnya dari kecil hingga sekarang. Sebuah pesan sarat makna dari sang Ayah yang masih diingat sampai sekarang adalah "Jika kita punya pendidikan bagus, kamu bisa mandiri!" Petuah itu tertanam terus di benaknya. Sang Ayah yang berprofesi sebagai kuli panggul pelabuhan saat itu bahkan lebih memilih membelikan buku untuk anak-anaknya walaupun kehidupannya serba pas-pasan.

.
Margo juga menyampaikan quick wins kedeputian yang diusungnya dan menginginkan seluruh jajarannya berkomitmen mewujudkannya. Ada tujuh quick wins, yaitu data revolution dan big data, pemenuhan indikator SDGs, Small Area Estimation, penguatan data Podes, disaster statistics, implementasi Quality Assurance Framework untuk meningkatkan kualitas data, serta integrasi statistik sosial.
.
Dengan bertaburnya berbagai macam data di dunia saat ini, yang lebih dikenal dengan big data, membuat pemanfaatannya menjadi sesuatu yang baru bagi BPS. "Kita harus melangkah ke sesuatu yang baru. Ini tantangan buat kita (pemanfaatan big data, red). Kita harus belajar big data," kata Margo.
.
Selain itu, ada satu gagasan baru Kepala BPS yang diungkapkan Margo adalah membuat frame statistik bencana, terlebih secara geografis, Indonesia merupakan negara rawan bencana. BPS dapat berperan untuk menyediakan data dan informasi tentang dampak bencana yang akan menjadi referensi bagi seluruh kementerian/lembaga (K/L). "Ketika ada bencana, semua K/L bergerak secara sektoral. Data yang akan coba dibangun BPS diharapkan menjadi data baku untuk membantu recovery bencana," jelasnya.
.
Beberapa narasumber dari eksternal BPS dihadirkan di acara ini, yaitu Abdul Malik Gismar (Dewan Ahli IDI), Budi Susanto (Asdep Koordinasi Demokrasi dan Organisasi Masyarakat Sipil Kemenkopolhukam), dan La Ode Ahmad P. Bolombo (Direktur Politik Dalam Negeri Kemenkopolhukam).