Inovasi, Modal Awal Indonesia Maju

“Banyak inovasi yang bagus, tetapi kami harus seleksi dan batasi karena keterbatasan tempat,” ujar Edi, panggilan Marsudijono. Edi berharap tahun depan Pusdiklat BPS dapat memamerkan lebih dari 20 hasil proper alumni diklat.

Acara yang diselenggarakan Pusdiklat BPS ini juga turut mengundang Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Margo Yuwono, dan Deputi Bidang KKIAN LAN RI, Tri Widodo Wahyu Utomo sebagai narasumber pada sesi seminar inovasi .

“Inovasi besar sangat dibutuhkan oleh BPS dalam menyajikan data berkualitas untuk menuju Indonesia maju, kita mulai dari Sensus Penduduk 2020,” tegas Margo. Lebih lanjut Margo berharap agar inovasi itu dapat mewujudkan program “Satu Data Kependudukan” mengingat data kependudukan adalah hulu penting untuk mewujudkan visi Indonesia tahun 2045.

Sedangkan Tri Widodo mengatakan bahwa Pusdiklat BPS memiliki peran penting dalam mempersiapkan ASN BPS yang mampu menjawab segala tantangan BPS kedepannya, salah satunya Sensus Penduduk 2020. “Untuk menyambut inovasi besar tahun 2020 nanti, diperlukan SDM yang kompeten agar hal itu benar benar terealisasi,” ujar Tri.

Salah seorang peserta pameran, Angga Al Refai Putra, Kasi Jaringan dan Rujukan Statistik BPS Provinsi Maluku Utara, mengaku sangat senang bisa hadir pada acara ini. “Sebuah kebanggaan hasil proyek perubahan saya bisa dipamerkan disini. Semoga acara ini bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya,” harapnya.

Di akhir acara, para tamu undangan dikejutkan dengan pembagian buku gratis. Pembagian tersebut ternyata dalam rangka launching secara resmi buku dengan judul “SENANDHIKA” karya Mohammad Irkham (Widyaiswara Pusdiklat BPS). Diwarnai dengan permintaan tanda tangan di bukunya, Irkham berharap buah pikirannya tersebut dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.