26 Oktober 2019 | Kegiatan Statistik
Ketidakakuratan data produksi padi
di Indonesia memang diduga telah terjadi sejak lama. Studi yang dilakukan oleh BPS bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 1998 telah mengisyaratkan overestimasi
luas panen sekitar 17,07 persen. Tetapi BPS tidak tinggal diam dan saling menyalahkan. Demi #MencatatIndonesia, BPS terus berupaya untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi padi.
Tak sendirian, BPS bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); dan didukung oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN); Badan Informasi dan Geospasial (BIG); serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berupaya memperbaiki metodologi dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA).
Penyempurnaan dalam berbagai tahapan perhitungan jumlah produksi beras telah dilakukan secara komprehensif mulai dari perhitungan luas lahan baku
sawah hingga perbaikan perhitungan konversi gabah kering menjadi beras.
Apakah metode tersebut sempurna? Tentu tidak. Penyempurnaan terus dilakukan agar mendapatkan data luas panen padi yang objektif, ilmiah dan modern dengan melibatkan peranan teknologi. Sehingga data pertanian, khususnya data produksi padi yang dikumpulkan lebih akurat dan tepat waktu.
Semoga seluruh keringat, kerja keras, serta bakti petugas kami dalam mengumpulkan data pertanian dapat memberi manfaat bagi bangsa Indonesia. Khususnya dasar pengambilan kebijakan sehingga ketahanan pangan dapat terwujud melalui swasembada pangan.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu (Statistics Indonesia Dompu Regency) Jln. Akasia No. 2 Dompu 84211
Telp (0373) 21084
Faks (0373) 21084
Mailbox : bps5205@bps.go.id
Tentang Kami