Pada bulan Maret 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,17 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,84 persen diikuti oleh Kota Watampone sebesar 0,83 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi terbesar adalah Kota Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Medan sebesar 0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, inflasi Kota Mataram sebesar 0,43 persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.
Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Maret 2015 sebesar 0,31 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks pada Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,92 persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,28 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,28 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,17 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,14 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,07 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,05 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Maret 2015 – Desember 2014) sebesar 0,18 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Maret 2015 – Maret 2014) sebesar 5,99 persen.