Pada bulan Mei 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Sedangkan angka inflasi nasional tercatat sebesar 0,24 persen.
Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,67 persen diikuti Kota Ambon sebesar 1,64 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya sebesar 0,02 persen diikuti Kota Singaraja sebesar 0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sorong sebesar 0,92 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Maumere sebesar 0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,71 persen.
Deflasi Nusa Tenggara Barat bulan Mei 2016 sebesar 0,29 persen terjadi karena adanya penurunan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,75 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Sandang sebesar 0,39 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,38 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,14 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,1 persen dan Kelompok Kesehatan sebesar 0,02 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Mei 2016 – Desember 2015) sebesar 0,34 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Mei 2016 – Mei 2015) sebesar 3,24 persen.