Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Juni 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 101,08; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 100,65; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,26; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 114,90 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 101,62. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 107,02 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 92,87. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 103,29 yang berarti NTP bulan Juni mengalami peningkatan 0,88 persen bila dibandingkan dengan bulan Mei dengan Nilai Tukar Petani sebesar 102,39.
Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Juni 2015 tercatat 107,90 yang berarti mengalami peningkatan 0,88 persen dibandingkan bulan Mei dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 106,96.
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juni 2015, terdapat 25 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 8 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Jambi yaitu sebesar 1,33 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 2,36 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi DKI yaitu sebesar 1,41 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,75 persen.
Pada bulan Juni 2015, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar -0,08 persen. Deflasi disebabkan karena terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga pada kelompok Bahan makanan (-0,48 %) dan kelompok Transportasi & Komunikasi (-0,05 %). Sedangkan 5 kelompok lainnya mengalami peningkatan, dimana kelompok Sandang (0,70 %), Perumahan (0,48 %), Kesehatan (0,27 %), Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,20 %) serta Makanan Jadi, Minuman, Rokok; Tembakau (0,19 %).