Dompu Regency In Figures Publication 2023 could be downloaded here
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) BPS Kabupaten Dompu
Neraca Perdagangan Indonesia Defisit US$1,16 Miliar
February 15, 2019 | Other Activities
Jakarta – “Dengan menggabungkan nilai ekspor dan impor, neraca perdagangan Januari 2019 mengalami defisit US$1,16 miliar. Terjadi karena adanya defisit migas US$454,8 miliar, defisit nonmigas US$ 704,7 miliar,” ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto ketika menyampaikan rilis BPS tentang Perkembangan Ekspor Impor Indonesia Januari 2019, (15/2).
Defisit neraca perdagangan tersebut didapat dari selisih nilai ekspor dan impor Indonesia di Januari 2019 ini. Nilai ekspor Indonesia Januari 2019 mencapai US$13,87 miliar atau menurun 3,24 persen dibanding ekspor Desember 2018. Sementara, dibanding Januari 2018 menurun 4,70 persen. Penurunan ekspor terutama disebabkan turunnya ekspor migas 29,30 persen. Ekspor nonmigas menyumbang 91,10 persen dari total ekspor Januari 2019. Sektor industri menjadi penyumbang utama sebesar 73,14 persen dalam ekspor Indonesia Januari 2019.
Sementara nilai impor Indonesia Januari 2019 mencapai US$15,03 miliar atau turun 2,19 persen dibanding Desember 2018. Demikian pula jika dibanding Januari 2018 turun 1,83 persen. Impor nonmigas Januari 2019 mencapai US$13,34 miliar atau turun 0,004 persen dibanding Desember 2018. Impor migas Januari 2019 mencapai US$1,69 miliar atau turun 16,58 persen dibanding Desember 2018.
"Banyak hal yang mempengaruhi nilai ekspor. Dari eksternal, perekonomian dunia diprediksikan gloomy, harga-harga fluktuatif. Di dalam negeri, kita berupaya untuk menggenjot ekspor kita dengan menghasilkan produk kompetitif dan meningkatkan nilai tambah. Tantangan itu untuk memacu agar ekspor ke depan tambah bagus," kata Kecuk.
Di awal jumpa pers, Kecuk juga menyampaikan gambaran kondisi harga komoditas dari Desember 2018 ke Januari 2019. Beberapa komoditas nonmigas yang mengalami kenaikan adalah minyak kelapa sawit, nikel, timah, dan karet. Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah batubara, tembaga, aluminium, dan seng.