Wisuda Politeknik Statistika STIS: Menuju Smart ASN

"Proses belajar kalian diwarnai tawa dan suka cita, kadang frustasi dan sedikit air mata, dan ada yang diwarnai benih-benih cinta. Ganti status kalian jadi the most eligible bachelor. Ini hari istimewa kalian, rayakanlah dengan orang tercinta," sambung Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto saat memberi sambutan.

Proses transfer knowledge di kampus memang sudah selesai bagi angkatan ini, namun proses belajar masih panjang. "Jangan pernah berhenti belajar, karena kehidupan itu akan mengajari sesuatu," tambah Erni. Apalagi menurut Kecuk, Presiden telah mengeluarkan wacana Smart ASN. "Integritas itu keharusan. Kemudian nasionalisme, berhati Indonesia. Profesional, berwawasan global dengan networking yang luas dan hospitality. Saya minta semuanya menjadi pribadi yang rendah hati," ungkap Kecuk.

Lebih khusus Kecuk menyampaikan sosok statistisi yang diinginkan saat ini adalah yang bergaya muda dengan keseimbangan antara otak kiri dan kanan. "Saya tidak ingin statistisi dikonotasikan serius dan kaku, tapi gaul penuh gaya dengan karakter yang baik dan berhati Indonesia. Kosongkan cangkir yang kalian punya ketika bicara dengan siapa pun, untuk mendapat ilmu baru. Kepintaran saja tidak cukup, tapi attitude menjadi kunci," ungkap Kecuk.

Pada lulusan ini, sebanyak 98 orang dinyatakan lulus dengan predikat dengan pujian (cumlaude). Adapun wisudawan terbaik sebagai berikut: I Wayan Krisnandita dari Statistik Sosial Kependudukan; Chaterina Dwi Puspita dari Statistik Ekonomi; Ignatius Sandyawan dari Komputasi Statistik; Julio Christian Wadu Doko dari D3 Statistika.

#PolstatSTIS