Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) kedatangan tamu istimewa dari negara tetangga, yaitu Phillipines Statistics Authority (PSA). Delegasi sebanyak 10 orang tersebut melakukan kegiatan study visit yang direncanakan akan berlangsung 8 -10 Oktober 2019. Mereka akan banyak mengulas tentang penerapan System of Environmental-Economic Accounting (SEEA) yang dilakukan BPS, khususnya dalam bidang air dan energi.
Pembukaan kegiatan study visit ini ditandai dengan courtesy call di gedung 3 lantai 3 BPS, Selasa (8/10). Pada kesempatan tersebut, delegasi dari Filipina tersebut disambut langsung oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Sri Soelistyowati. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pemaparan dengan konsep semiformal, di gedung 2 lantai 2.
Acara tersebut dibagi kedalam 3 sesi dan dilakukan bergantian oleh pihak BPS dan PSA. Sesi pertama dipaparkan oleh BPS yang diwakili oleh Kasubbag Kerjasama dan Hubungan Kelembagaan BPS, Fatimah. Peserta diskusi terlihat antusias saat menyimak materi tentang pengenalan BPS yang mencakup pembahasan mengenai visi, sejarah, sampai kepada kegiatan dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan BPS baik dalam skala nasional maupun internasional.
Setianto, Direktur Bidang Neraca Produksi BPS juga ikut mengisi sesi pertama dengan pemaparan mengenai Implementasi SEEA di Indonesia, termasuk didalamnya tentang hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh BPS selama ini.
Virginia, selaku Supervising Statistical Specialism Divisi Lingkungan dan Sumber Daya Alam PSA, menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat berarti bagi penyempurnaan kerangka kerja sistem neraca lingkungan di PSA. Selain itu, ia berterimakasih atas hangatnya sambutan yang diberikan oleh BPS. Ia menambahkan, semoga kunjungan ini dapat menjadi sarana pertukaran ilmu bagi kedua belah pihak. Pada kesempatan tersebut, Virginia juga mempresentasikan sebuah paparan yang membahas mengenai Environment Statistics and Environmental Accounts.
Berbeda dengan sesi-sesi sebelumnya, topik pembahasan pada sesi ketiga lebih spesifik. Pemaparan mengenai Physical Asset and Flow Accounts for Water Resources of The Philippines berhasil memicu lahirnya diskusi yang menarik diantara para peserta. Edi Prawoto, Kasubdit Statistik Pertambangan dan Energi BPS, berharap semoga saran-saran yang muncul dari diskusi tersebut dapat diterapkan demi mewujudkan ketersediaan data BPS yang lebih spesifik dan menyeluruh.