October 3, 2018 | Other Activities
Bandung – Kota “Parijs van Java” menjadi tempat diselenggarakannya Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) dalam Rangka Penyusunan Data Statistik Ekonomi Kreatif, 2-5 Oktober 2018. BPS dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai ekonomi kreatif (ekraf) merupakan salah satu sektor strategis dalam pembangunan nasional karena kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Direktur Neraca Produksi BPS, Setianto dalam sambutannya mengatakan BPS menyambut baik permintaan Bekraf untuk melanjutkan kerja sama di tahun ketiga ini. “Sejak Bekraf dibentuk, ada 16 subsektor yang ditetapkan dalam sektor ekraf. Subsektor tersebut meliputi aplikasi dan game developer; arsitektur; desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fashion; film, animasi dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik; penerbitan; periklanan; seni pertunjukan; seni rupa; serta televisi dan radio. Keenambelas subsektor ini juga menjadi cakupan dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama di tahun 2018,” ujar Setianto. Adapun tiga subsektor ekraf yang tumbuh pesat dan menjadi primadona adalah kuliner (67,66%), fashion (15,01%), dan kriya (14,56%).
Sementara Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Bekraf, Wawan Rusiawan menjelaskan tingginya harapan Bekraf terhadap kerja sama ini karena pertumbuhan ekraf di daerah-daerah sangat masif. “Kami ingin belajar bagaimana indikator mikro dan makro Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf dibentuk dan bagaimana memonitor kualitas datanya,” harap Wawan.
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu (Statistics Indonesia Dompu Regency) Jln. Akasia No. 2 Dompu 84211
Telp (0373) 21084
Faks (0373) 21084
Mailbox : bps5205@bps.go.id
About Us