November 27, 2018 | Other Activities
Batu - Kerja sama BPS dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sudah terjalin sejak tahun 2016. Pada kali ini, kerja sama kembali diadakan dalam bentuk pelaksanaan "Workshop Penyusunan Ekspor Barang Kreatif" di Batu, Jawa Timur, 26-27 November 2018.
Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf Abdur Rohim Boy Berawi mengharapkan BPS dapat menangkap perubahan ekonomi kreatif yang begitu cepat yang tidak bisa disamakan dengan perubahan-perubahan sektor ekonomi konvensional. "Mudah-mudahan dengan pengukuran yang tepat dan akurat bisa membantu Bekraf dalam merumuskan program kebijakan strategis, karena dengan program dan kebijakan yang strategis bisa menjadikan ekonomi kreatif sebagai alternatif sektor yang akan menjadi tulang punggung kita di masa yang akan datang," ujar Boy.
Direktur Statistik Distribusi BPS, Anggoro Dwitjahyono dalam sambutannya, Senin (26/11) mengatakan bahwa ekonomi kreatif (ekraf) saat ini telah menjadi booster dan penggerak ekonomi suatu negara. Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi, maka perkembangan ekraf juga semakin meningkat.
Anggoro juga mengatakan bahwa pada tahun 2016, kontribusi ekraf terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat 7,39 persen dengan nilai 916 triliun, sedangkan peran tenaga kerja yang bergerak di ekraf sebesar 14,28 persen atau 16,9 juta tenaga kerja dari total tenaga kerja. Selain itu, kontribusi ekspor barang ekraf mencapai 13,77 persen atau 19,98 milyar US dolar terhadap total ekspor.
"Walaupun masih sulit dalam penyusunannya, tetapi dapat dilakukan dengan dasar direktori hasil Sensus Ekonomi, selanjutnya dilakukan survei untuk mendapatkan informasi lebih rinci," ujar Anggoro terkait penyusunan ekspor jasa. Anggoro juga mengatakan bahwa BPS bersama Bekraf sedang menyusun pedoman ataupun tahapan penghitungan ekspor jasa ekraf.
Sementara itu, Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan mengatakan bahwa sudah banyak produk-produk hasil kerja sama antara BPS dan Bekraf yang sudah diakses atau dimanfaatkan. Produk-produk tersebut telah dimanfaatkan pelaku dan dunia usaha serta kementerian/lembaga hingga kalangan swasta untuk menentukan kebijakan dan arah perusahaannya. "Saya berharap kedepannya kita dapat menyusun pedoman data ekspor jasa, walaupun masih terasa sulit dalam memperoleh dan menghitungnya," ujar Wawan.
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu (Statistics Indonesia Dompu Regency) Jln. Akasia No. 2 Dompu 84211
Telp (0373) 21084
Faks (0373) 21084
Mailbox : bps5205@bps.go.id
About Us