FGD Sinkronisasi Statistik Indonesia 2019

May 2, 2019 | BPS Activities

Jakarta - "Sambil nunggu Perpres Satu Data Indonesia, kita berharap pertemuan ini sebagai penjembatan sinkronisasi satu data Indonesia," ujar Direktur Diseminasi Statistik BPS, Adhi Wiriana ketika membuka FGD Sinkronisasi Statistik Indonesia 2019 di Hotel Harris Vertu, (2/5). FGD ini diikuti oleh perwakilan berbagai K/L, asosiasi, dan lembaga internasional.

BPS bertanggung jawab dalam menghasilkan statistik dasar. Sementara dalam statistik sektoral, BPS melakukan pembinaan statistik sektoral di K/L. Dalam mewujudkan Satu Data Indonesia, dibutuhkan data sektoral dari K/L yang salah satunya ditampilkan di publikasi Statistik Indonesia (SI) setiap tahunnya. Publikasi SI memotret segala aspek, sehingga data dari K/L sangat dibutuhkan.

"Data sektoral semakin diperlukan. Dari 319 indikator, baru 160an indikator yang dihasilkan BPS. Selebihnya adalah data sektoral dari K/L. Data sektoral harus dikembangkan," lanjut Adhi. Publikasi SI 2019 saat ini tengah disusun dan akan dirilis tahun ini juga. Namun, masih sebagian kecil data yang masuk dari K/L.

Ratih Purbasari Kurnia, Kabid Neraca Pembayaran dan Posisi Investasi Internasional Kemenko Perekonomian RI menyampaikan, "Kerja sama dan kolaborasi dapat menyerap inisiasi dari kementerian/lain, namun K/L diharapkan tidak melakukan survei sendiri-sendiri tetapi perlu pembinaan dari BPS." Ratih berharap sinkronisasi ini dapat mewujudkan data SI yang memiliki meta data dan siap rilis.

Selain sebagai forum sinkronisasi dan koordinasi antara BPS dengan K/L, FGD ini juga sebagai sarana memperkenalkan Sistem Informasi Manajemen Data Statistik Terintegrasi (SIMDASI). Sistem ini untuk menjembatani proses kompilasi data yang implementasinya dilakukan tahun ini. BPS juga mendorong K/L untuk dapat melakukan kerja sama interoperabilitas data untuk efektifitas dan efisiensi kompilasi data.

#GerakanCintaData

Related News