October 8, 2019 | BPS Activities
Jakarta - “Masyarakat mengharapkan pemerintah hadir dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk keberlanjutan hidup, salah satunya dalam bidang perumahan. Untuk itulah, data backlog dibutuhkan oleh pemerintah,” ujar Hasnani Rangkuti, Kepala Subdirektorat Statistik Kesehatan dan Perumahan BPS saat membacakan paparan Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS pada pembukaan Pelatihan Uji Coba Pengumpulan Indikator Backlog di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3.)
Kesenjangan antara kebutuhan perumahan dengan ketersediaan perumahan (backlog) yang setiap tahunnya terus meningkat menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya memenuhi perumahan yang layak bagi masyarakat.
Konsep mengenai backlog perumahan merupakan informasi penting bagi penghitungan indikator perumahan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Oleh karenanya, diperlukan penyamaan persepsi dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 7-9 Oktober 2019 dan dihadiri oleh BPS khususnya pada Subdirektorat Statistik Kesehatan dan Perumahan, Bappenas, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berjumlah 53 peserta.
Lebih lanjut Hasnani mengatakan bahwa data backlog perumahan menjadi salah satu sumber data yang diperlukan untuk perencanaan di bidang perumahan. Sehingga output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah data mengenai kualitas rumah, daya beli rumah tangga, serta lingkungan rumah.
“Saya ingin mengajak kita semua yang hadir disini, yang memiliki concern terhadap data statistik perumahan untuk bekerja sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan satu data perumahan di Indonesia,” harap Hasnani.
BPS-Statistics Indonesia
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu (Statistics Indonesia Dompu Regency) Jln. Akasia No. 2 Dompu 84211
Telp (0373) 21084
Faks (0373) 21084
Mailbox : bps5205@bps.go.id
About Us