16 Januari 2019 | Kegiatan Statistik
Bandung - Hampir enam ratus punggawa statistik sosial dari BPS provinsi, kabupaten, dan kota dikumpulkan di Kota Kembang. Terbagi dalam dua lokasi, mereka akan digembleng selama kurang lebih delapan hari dalam Pelatihan Instruktur Nasional (Innas) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
Susenas adalah penyuplai 55 dari 183 indikator SDGs. Hampir setiap tahun selalu ada hal baru dari Susenas. Tahun 2018 lalu, Susenas berhasil integrasi dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan. Tahun ini, Susenas akan diintegrasikan dengan Studi Status Gizi Balita (SSGB) untuk menyuplai kebutuhan data stunting di Indonesia. Tak hanya itu, Susenas bulan September 2019 akan menjadi survei khusus untuk pemenuhan indikator SDGs.
“Selalu hadirkan rasa cinta dalam bekerja, supaya hasilnya maksimal," gurau Gantjang Amannullah, Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS ketika memotivasi para peserta Pelatihan Innas Susenas di Hotel Papandayan (16/1). Kualitas data memang selalu ditekankan dalam setiap pelatihan sensus atau survei di BPS.
Sementara itu di El Royale Hotel, Nurma Midayanti, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS memaparkan beberapa hal baru yang ada di Sakernas tahun ini. Ada pertanyaan dalam kuesioner Sakernas yang dikurangi dalam rangka penyederhanaan. Akan tetapi, untuk mengakomodir adanya fenomena ekonomi digital, muncul rincian pertanyaan baru. Senada dengan Gantjang, Nurma pun menekankan pentingnya menjaga kualitas data kepada para peserta. “Output survei ini adalah angka pengangguran yang sering kali menjadi polemik di masyarakat, maka penting sekali bagi kita untuk mengawal kualitasnya,” tutur Nurma.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu (Statistics Indonesia Dompu Regency) Jln. Akasia No. 2 Dompu 84211
Telp (0373) 21084
Faks (0373) 21084
Mailbox : bps5205@bps.go.id
Tentang Kami